Padang, - Wali Kota Padang Hendri Septa terkejut saat mengetahui keberadaan Lubang Jepang berupa bunker saat melakukan kegiatan di Tabing, Kecamatan Nanggalo, Jumat (22/10/2021).
“Lubang Jepang ini tidak kita kira-kira sebelumnya ada di Kelurahan Tabing Banda Gadang ini, ” ujar Hendri.
Lubang Jepang itu terletak di kaki bukit kawasan Kampung Lereng, tepatnya di RT 05/RW 02. Bangunan peninggalan penjajahan Jepang itu memiliki panjang sekitar 200 meter.
Hendri menyebut keberadaan Lubang Jepang di Tabing Banda Gadang bisa dijadikan destinasi wisata.
“Kita tentu berharap Lubang Jepang ini menjadi destinasi wisata baru di Kota Padang, ” ujarnya.
Namun, Hendri mengatakan pihaknya akan berkoordonasi dengan pihak terkait seperti ahli geologi untuk memastikan keamanan kawasan di sekitar Lubang Jepang.
“Jika aman dan layak dijadikan objek wisata insya Allah akan kita kembangkan menjadi objek wisata baru yang aman dan nyaman tentunya, ” sambungnya.
Menurut Hendri Septa, kehadiran objek wisata baru tentu akan menambah daya tarik wisatawan ke Kota Padang.
“Tak hanya itu, lekonomi warga sekitar objek wisata diharapkan dapat bergerak, ” pungkasnya.
Menurut data Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumbar, peninggalan Jepang berupa fasilitas pertahanan seperti bunker, pillbox, battery, dan lubang perlindungan tersebar di berbagai titik Kota Padang.
Titik tersebut meliputi kawasan pantai, pinggir kota, dan dalam kota.
Untuk kawasan pantai, fasilitas pertahanan terdapat di Gunung Padang, Ulak Karang, Tabing Banda Gadang, Teluk Bayur, dan Bungus.
Bangunan pertahanan yang berada di tepi pantai difungsikan untuk mengantisipasi penyusupan serta pendaratan pasukan Sekutu.
Di pinggir kota, daerah yang terdapat bangunan peninggalan Jepang meliputi Lubuk Minturun dan Indarung.
Adapun di dalam kota, peninggalan Jepang terdapat di Gunung Pangilun dan Lapangan Udara (Lanud) Padang.
Fasilitas pertahanan yang dibangun Jepang di pinggir dan dalam kota berupa bunker atau lubang untuk melakukan pengintaian terhadap musuh. (**)