Padang, - Pemuda Kampung Dalam Kel Binuang kampung dalam Panjat Batang Pinang Tardisi hari 17 Agustus selalu akrab dengan perlombaan-perlombaan tradisional. Lomba balap karung, makan kerupuk, balap bakiak dan aneka kreasi lainnya. Semuanya demi merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Semua warga berkumpul Bersama, bermain Bersama, bekerja sama Bersama memeriahkan suasana.
Namun, semua itu bagaikan sayur tanpa garam apabila tidak ada lomba panjat pinang. Kadang, juga panjat bambu, atau Lomba Goyong. Lomba panjat-panjatan berkelompok ini selalu menjadi acara utama, diselenggarakan paling akhir dengan hadiah paling banyak dan besar.
Aturan lomba panjat pinang pada zaman itu, sama seperti yang kita tahu hingga kini; sebuah batang pinang setinggi 3-5 meter dikuliti lalu di tanam. Di bagian atas pinang, dipasang bambu melingkar seperti baling-baling. Di longkaran bambu itu lah digantungkan berbagai macam hadiah.
✍ AFRIZAL KHOTO