PADANG-Universitas Negeri Padang (UNP), kembali mewisuda sarjana baru sebanyak 778 orang melalui rapat senat luar biasa yang diadakan secara luring dan daring di Auditorium UNP Air Tawar Padang, Minggu, (3/10/2021).
Wisuda UNP hari kedua ini, bersal dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Diploma Tiga (D3) sebanyak 33 orang dan Fakultad Ilmu Sodial (FIS) 15 orang.
Kemudian SI dan D4 Kependidikan sebanyak 442 orang teridi dari FMIPA 209 orang dan FIS 203 orang , sedangkan program S1 dan D4 Non Kependidikan sebanyak 238 orang, yakni FMIPA 141 orang dan FIS 147 orang.
Dengan wisuda Periode ke-124 tahun 2021, baik hari pertama, kedua, ketiga dan ke-empat yang berakhir, Senin, 5 Oktober 2021, maka UNP secara keseluruhan mewisuda 3.032 Sarjana dari jenjang (Diploma Tiga) DIII, D IV, Strata Satu, kemudian (S1), S3 dan Program Profesi Konselor.
Pada Wisuda UNP hari kedua itu, juga diisi dengan Orasi Ilmiah oleh Menteri Agama H. Yaqut Cholil Qaumas, dengan tema, Urgensi Pendidikan Agama Untuk Meningkatkan Moderasi Beragama di Indonesia.
Dalam orasi ilmiahnya Menag antara lain mengatakan, Ranah Minang mempunyai filosofi yang sangat terkenal dengan ‘Adaik basandi syarak, syarak basandi Kitabullah’ atau adat bersendikan syariat, syariat bersendikan kitabullah. Filosofi ini sangat relevan untuk mengimplementasikan moderasi beragama dimanapun.
Dengan filosofi Ranah Minang itu, menurut Menag RI, Yaqut Cholil Qoumas, maka menunjukkan bahwa islam itu ramah terhadap budaya.
Moderasi beragama juga menyiratkan umat beragama untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan sebagaimana yang tercantum dalam pepatah dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung.
Disisi lain, lembaga-lembaga pendidikan harus dipastikan tidak memberi ruang bagi munculnya eksklusivisme keberagamaan yang cenderung mengarah pada pemikiran ekstrem.
“Dunia pendidikan harus memberi dorongan untuk perkuat multikulturasi guna memperluas cara pandang beragama yang tidak cenderung ekstrem kanan dan ekstrem kiri, ” ujarnya.
Baca juga:
Dosen UNP Raih Penghargaan Perpusnas 2020
|
Sementara itu, Rektor UNP Prof Ganefri. P.hD, mengatakan, target UNP, terutama mencetak sarjana yang berkualitas dan mampu mengisi pasar kerja dengan gaji yang layak dan menjadi wirausahaan yang handal, disamping adanya yang melanjutkan studi.
Untuk menghadapi pasar kerja, mahasiswa ini. sebelum menamatkan pendidikan, terlebih dahulu, dibekali dengan sertifikat komptensi, sesuai dengan bidang keahlian dan bidang ilmu yang ditekuninya.
“Selain Alumni memiliki ijazah dan transkip nilai juga didukung dengan sertifikat komptensi yang bisa digunakan sebagai salah satu usaha untuk mendapatkan pekerjaan, ” harap Prof Ganefri. Ph.D
Dikatakan, setiap Perguruan Tinggi (PT) mengharapkan alumninya, minimal setelah 6 bulan menamatkan pendidikan bisa bekerja dengan imbalan gaji yang layak, yakni 1, 2 juta kali standar Upah Minimum Regional (UMR) di daerah tempat mereka bekerja.
Salah satu Indikator dari alumni UNP ini, tetap diukur, baik dari segi keberhasilan maupun keberadaannya, bahkan selalu dipantau dimana merereka berada.
Tak hanya itu saja, jelas Rektor, tetapi indikator itu, tetap dilaporkan ke Kemendikbud, Ristek RI, karena merupakan suatu indikator utama tentang keberhasilan suatu PT.
“Alhamdulilah, salah satu kerhasilan ini, terbukti dari lulusan UNP Tahun 2019 dan 2020 lalu, mereka yang telah bekerja di atas 50 % dari target 70 %, ” imbuh Ganefri. (rel)