PADANG-Pusat Kajian Pancasila (PKP) Universitas Negeri Padang (UNP) mengumumkan para pemenang lomba Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) 2020 yang dikemas dalam bentuk Webinar Nasional. Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Rektor Universitas Negeri Padang Prof. Ganefri, Ph.D. dan bertindak sebagai moderator Dr. Suryanef. M.Pd. yang juga sebagai Staf Ahli Rektor dan Sekretaris Senat Universitas Negeri Padang. Dalam sambutan ia menyampaikan apresiasi kepada Pusat Kajian Pancasila yang telah sukses mengangkat kegiatan ini serta kepada Ketua Forum Rektor Indonesia Prof. Arif Satria yang telah membantu memfasilitasi kegiatan lomba GNRM. Sabtu (12/12/2020)
Disamping itu ia juga menyampaikan apresiasi pada Ketua Forum Rektor Indonesia Prof. Arif Satria yang membantu memfasilitasi kegiatan lomba GNRM. Kita melihat hari ini bagaimana Forum Rektor Indonesia berperan aktif berkontribusi dalam memberikan gagasan-gagasan yang positif bagi pembangunan bangsa Indonesia, " kata Rektor UNP Prof. Ganefri, Ph.D. Dan juga ia memberi apresiasi atas kepercayaan Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) pada Forum Rektor Indonesia untuk melaksanakan berbagai kegiatan yang sifatnya kompetisi dalam rangka pembinaan revolusi mental generasi muda.
Lebih jauh Rektor UNP Prof. Ganefri, Ph.D menyampaikan bahwa salah satu tujuan revolusi mental adalah mengubah cara pandang, cara pikir, sikap dan perilaku serta cara kerja yang mengacu pada kemajuan dan kemoderenan sehingga Indonesia menjadi bangsa yang besar yang mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa di dunia.
Sementara itu, Ketua Pusat Kajian Pancasila UNP Dr. Junaidi Indrawadi, M.Pd mengatakan bahwa lomba yang telah dibuka sejak 29 November sampai 9 Desember 2020 tersebut mampu menarik minat peserta sebanyak 1014 orang.
Jumlah peserta lomba yang mendaftar sebanyak 1014 orang yang tersebar dari Aceh sampai Papua dengan perbandingan peserta lomba essay 76, 1 persen, dan lomba pidato 23, 9 persen dengan masing-masing lomba telah diatur sesuai petunjuk pelaksanaan lomba dimana penilaian yang sangat urgen itu adanya uji plagiat, " kata dia. Ia mengatakan bahwa dalam kegiatan lomba tahun ini masih ditemukan persentase yang cukup tinggi terhadap plagiarisme namun ia sangat mengapresiasi beberapa perguruan tinggi yang peminatnya sangat tinggi diantaranya Universitas Widya Dharma Pujiana, Universitas Aisyah Yogyakarta, dan Universitas Veteran Yogyakarta.
Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Pusat Kajian Pancasila sebelumnya bahwa pemenang terdiri dari juara 1-3 dan harapan 1-2 namun melihat animo peserta yang sangat tinggi maka pihak panitia menambah untuk juara harapan 3. Junaidi mengatakan, pihaknya akan merencanakan bagi karya-karya 10 atau 20 besar akan dijadikan buku baik dalam bentuk Bunga Rampai atau bentuk lainnya.
"Serta program ke depan, Pusat Kajian Pancasila UNP siap bekerjasama dengan berbagai instansi untuk pembudayaan nilai-nilai Pancasila dan Pembangunan Mental anak bangsa, " tambahnya. Adapun pemenang lomba GNRM untuk kategori pidato adalah Harapan III diraih oleh I Made Riyan Cahyadi dari Prodi PPKN Universitas Pendidikan Ganesha, Harapan II diraih oleh Muhammad Ade Rizandi dari Ilmu HI Unand, Harapan I Felicia Guinevera Fayola dari Universitas Widya Dharma Pontianak. Kemudian Juara III diraih oleh Zamna Fauzan dari Prodi Teknik Geofisika Unsyiah, Juara II Resi Ramadhanti dari Pendidikan Kimia Universitas Negeri Malang, dan Juara I dimenangkan oleh Faadz Haggi Al-Majhar dari Prodi PPKn Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.
Selanjutnya pemenang lomba GNRM kategori essay untuk Harapan III diraih oleh Siska Ona Mulyani dari Prodi PPKn UNP, Harapan II diraih oleh Angga Misbahuddin dari Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Harapan I diraih oleh Muhammad Akbar Makhbubi dari Dept Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Sepuluh November. Berikutnya, Juara III diraih oleh Dicky Eko Prasetio dari Ilmu Hukum Universitas Negeri Surabaya, Juara II diraih oleh Indra Junaidi dari Prodi Pendidikan Luar Sekolah UNP, dan juara I dimenangkan oleh Diexy Inkha Pradana dari Prodi PPKn Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. (***)