PADANG, – Tingginya angka kecelakaan lalu lintas di Kawasan Situnjau Lawik, Jalan Padang – Solok mendapat perhatian serius DPRD Sumbar. Ketua DPRD Sumbar, Supardi sangat berharap, rencana pembangunan Fly Over atau jembatan layang Sitinjau Lawik bisa menjadi solusi guna menekan jumlah korban.
“Fly Over Sitinjau Lawik ini penting, selama ini kecelakaan angka di sana amat tinggi, ” jelas Supardi kepada Wartawan, Rabu (19/1/2022) sore.
Sebelumnya diketahui, data yang diungkap Pemprov Sumbar menunjukan, pembangunan Fly Over Sitinjau Lauik penting dan mendesak karena banyaknya kecelakaan selama periode 2016-2020. Tercatat pada periode tersebut ada 50 kecelakaan, dengan korban meninggal 19 orang, luka berat 9 orang dan luka ringan 111 orang.
Di Sitinjau Lauik hampir setiap hari ada kendaraan berat gagal menanjak karena terjalnya medan jalan dan panjang radius tikungan. Bahkan kendaraan bermotor sering lepas kendali atau out of control, terutama angkutan berat seperti truk dan bus. Diketahui, Jalan Sitinjau Lauik adalah jalur logistik terpenting di Jalan Lintas Sumatera.
Supardi mengungkapkan, pembangunan Fly Over Situnjau Lawik merupakan impian dari masyarakat Sumbar sejak dulu. Kata dia, tak hanya itu, ada juga sejumlah fly over yang juga butuh dibangun untuk mendukung konektivitas transportasi, terutama jika Jalan Tol Padang – Pekanbaru nanti rampung.
“Ini (fly over) impian kita dari dulu. Tak hanya sitinjau, Koto Baru Jalan Lintas Padang – Panjang Bukittinggi juga perlu fly over, ” ujar Supardi. Untuk Fly Over Koto Baru, ini dibutuhkan karena selama ini di kawasan Pasar Koto Baru tersebut kerap macet akibat ramainya aktivitas pasar.
Politisi dari Fraksi Partai Gerindra ini menjelaskan, andaikan ada fly over, ini menunjang transportasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Tak hanya mobil pribadi, termasuk juga angkutan barang. Terlebih Sumbar rawan cuaca buruk, tentu ini sangat menyulitkan angkutan barang.
“Kita bersyukur adanya lobby yang dilakukan Pemprov ke Kementerian. Kita sangat mendukung, DPRD juga akan berupaya melakukan lobby, ” tegas dia.
Diketahui, sejak 2013 Pemprov Sumbar sudah melakukan langkah pembuatan FS (feasibility study) Fly Over Sitinjau Lawik, kemudian DED (Detail Engineering Design) tahun 2015 oleh Balai Jalan, kemudian juga sudah punya Amdal tahun 2019. Dengan panjang 2, 6 km dan kebutuhan anggaran Rp1, 1 triliun, Fly Over Sitinjau Lawik rencanakan mulai dibangun tahun 2023 mendatang. (**)